oleh

11 Tips Mendaki Gunung Saat Musim Hujan

Heydayat.com – Mendaki gunung di kondisi hujan memang merepotkan. Sudah lelah menempuh jarak, ditambah lagi dinginnya suhu dataran tinggi, masih pula diterjang hujan yang tak bisa diprediksi. Bagi yang suka mendaki di waktu apa saja, kondisi hujan mungkin bukan penghalang bagi mereka.

Beda lagi ceritanya bagi pendaki yang tidak bisa memperkirakan waktu. Kamu pasti akan kebingungan kalau tiba-tiba kehujanan saat treking atau di perjalanan. Nah, berikut beberapa tips mendaki gunung saat musim hujan atau jika tiba-tiba hujan di tengah jalur pendakian. Tidak cuma bagi pemula, pendaki yang tak pilih-pilih waktu juga baiknya perhatikan ini jika mendaki di musim hujan.

 

1. Bawa Jas Hujan Atau Raincoat

Jas hujan atau raincoat adalah barang yang wajib dibawa jika naik gunung di musim hujan. Jika tujuan mendaki adalah untuk berkemah, maka persiapkan jas hujan tebal agar lebih kuat dan tidak mudah rusak selama dipakai treking. Tapi jika target kamu adalah tektok alias naik-turun tanpa mendirikan tenda, kamu bisa membawa jas hujan tipis sekali pakai saja.

Selain jas hujan, persiapkan juga kantong plastik untuk keamanan peralatan seperti handphone, dompet, dan lainnya. Rain cover pada carrier juga baiknya dalam keadaan terpasang meski kondisinya belum hujan.

 

2. Pakai Pakaian Quick Dry

Pakaian quick dry atau cepat kering adalah jenis pakaian yang nyaman digunakan untuk mendaki. Bahannya cepat kering, juga ringan saat dipakai. Memakai pakaian quick dry adalah rekomendasi yang pas jika akan mendaki gunung di musim hujan.

Pakaian jenis ini adalah yang paling cocok jika dipakai untuk muncak. Tidak cuma cocok dipakai saat musim hujan, di musim kemarau juga bahannya enak digunakan karena keringat jadi lebih cepat kering.

 

3. Aktif Bergerak

Mendaki di Musim Hujan
Mendaki di musim hujan (Instagram/@adnanwaw)

Tips berikutnya jika mendaki saat hujan adalah dengan aktif bergerak. Ini bertujuan untuk menghindari pendaki mengalami hipotermia.

Tubuh yang aktif bergerak, secara otomatis akan menciptakan panas alami di dalam tubuh. Dengan begini, badan kamu akan lebih hangat jika terus aktif melakukan sesuatu, khususnya berjalan.

 

4. Perut Terisi

Setiap sebelum mendaki gunung, usahakan agar perut selalu dalam keadaan terisi. Akan lebih baik jika terlalu kenyang daripada lapar sama sekali.

Perut yang kenyang akan menyimpan energi lebih banyak. Sambil berjalan, makanan akan perlahan diolah dan perut mengecil dengan sendirinya.

Keuntungan jika mendaki saat hujan, perut yang terisi akan cenderung aktif mengolah makanan dalam perut. Proses ini akan membuat tubuh menjadi aktif dan lebih hangat. Inilah yang menjadi kelebihan, pendaki yang kenyang akan lebih tahan dingin daripada mereka yang kelaparan.

 

5. Bawa Pakaian Ganti

Sudah barang wajib jika mendaki di musim hujan harus membawa pakaian ganti. Ini agar setelah mendirikan tenda, pakaian yang sebelumnya basah karena keringat atau kehujanan – agar bisa diganti dengan yang baru dan masih kering.

Jangankan pendaki campers, pendaki tektok pun harus membawa pakaian ganti juga. Setidaknya, setelah turun gunung agar pakaian basah bisa diganti dengan pakaian kering untuk perjalanan pulang.

 

6. Siapkan Flysheet

Flysheet adalah lembar kain dengan ukuran panjang dan lebar yang gunanya sebagai atap tenda atau bivak agar tidak rembes air atau tembus cahaya matahari. Flysheet juga bisa digunakan secara langsung tanpa menggunakan tenda atau bivak.

Fungsi flysheet saat hujan yaitu untuk double layer tenda. Double layer artinya pelapis nomor dua setelah outer layer tenda itu sendiri. Dengan begini, kalau curah hujan tinggi – tetesan air tidak akan sampai menembus ke dalam tenda.

Oh, iya. Saat sudah mendirikan tenda, usahakan untuk membuat parit kecil sebagai jalur aliran air. Parit ini berguna agar genangan air hujan tidak langsung masuk ke dalam/bawah tenda.

 

7. Hindari Jalur Air

Tips berikutnya saat mendaki di musim hujan adalah menghindali jalur lewatan air. Jalur lewatan air bisa dilihat berupa cerukan beralur di sepanjang trail atau jalur. Selain itu, cerukan ini biasanya tidak terdapat tumbuhan di sepanjang jalurnya.

Tujuan mengindari jalur air ini adalah agar kamu tidak mudah terpeleset jika sedang mendaki. Terlebih jika hujan, biasanya air hujan tiba-tiba datang dengan deras dan bisa menyapu siapapun di jalur lintasannya.

 

8. Pakai Treking Pole

Memakai treking pole juga berguna jika kamu terpaksa harus lewat jalur mendaki yang dialiri air hujan yang deras. Treking pole atau tongkat bantu mendaki adalah alat yang digunakan untuk mempermudah kamu berjalan selama menyusuri trek.

Treking pole berguna sebagai penahan atau pegangan, juga sebagai pencari tapakan yang tepat untuk dipijak. Saat sudah lelah, apalagi jika hujan – beban di badan akan bertambah karena basah. Tongkat bantu untuk mendaki ini akan membantu meringankan perjalanan kamu.

 

9. Jangan Berpisah Dengan Rombongan

Naik gunung tidak meninggalkan rombongan (Instagram/@inantogaga)

Sudah etika umum jika mendaki bersama teman atau rombongan agar jangan pernah meninggalkan teman seperjalanan. Biasanya rombongan mendaki akan mudah terpencar jika kekuatan masing-masing individu berbeda-beda. Apalagi jika kondisinya sedang hujan, ego masing-masing akan muncul sehingga ada keinginan untuk sampai tujuan lebih dulu.

Berjalan bersama teman dan tidak berpisah dari rombongan bertujuan untuk menghindari teman atau diri sendiri celaka dan tidak ada pendamping.

Sangat umum jika sedang treking di kondisi hujan, ada keinginan untuk sampai tujuan lebih cepat. Sementara itu, teman yang lainnya mungkin semakin kelelahan jika terus-terusan diterpa hujan. Nah, maka dari itu – penting untuk selalu berjalan bersama untuk saling jaga dan melindungi.

 

10. Hindari Pohon Tinggi Dan Besar

Saat mendaki di musim hujan, terlebih jika hujannya dibarengi angin – usahakan tidak berteduh atau istirahat di bawah pohon yang tinggi dan besar. Tujuannya yaitu untuk menghindari risiko pohon tumbang. Biasanya pohon tinggi dan besar punya banyak percabangan. Dan dari percabangan ini bisa jadi di antaranya ada yang sudah lapuk.

 

11. Buat Minuman Hangat Meski Capek

Biasanya setelah capek mendaki dan baru mendirikan tenda, kamu pasti inginnya langsung rebahan dan tidur saja. Eits, tapi jangan begitu kalo selesai treking dan habis kehujanan yahh.

Usahakan untuk membuat minuman hangat, baru kemudian istirahat. Ini bertujuan untuk menghangatkan tubuh kembali. Badan yang capek jika langsung diistirahatkan bisa jadi berbahaya, karena panas tubuh semakin menurun kalau dipakai istirahat/tidur.

 

Kesimpulan

Pada dasarnya mendaki gunung saat musim hujan akan semakin sulit. Kamu harus merasakan beban yang lebih berat karena basah jika kehujanan. Belum lagi cuaca yang gampang berubah, kondisi badai bahkan petir, dan beberapa kendala yang lainnya.

Untuk keamanan dan kemudahan, mulailah treking saat hari masih cerah. Hindari mendaki saat malam hari. Sebelum berangkat, perhatikan perkiraan cuaca di area gunung yang akan kamu daki. Bila perlu, tanyakan langsung pada petugas basecamp gunung yang akan kamu tuju. Jika dirasa aman, kamu boleh melanjutkan perjalanan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *