oleh

Ada apa dengan Gunung Lorokan? Benarkah seberat itu medannya?

Heydayat.com – Belakangan ini banyak sekali info tentang Gunung Lorokan yang katanya sulit sekali untuk didaki. Tidak cuma bagi pemula, pendaki lawas pun ternyata banyak juga yang mengatakan hal sama terutama melalui unggahan tiktok.

Bagi kalangan pendaki, terutama yang belum pernah ke Lorokan, pasti bertanya-tanya “Apa iya Gunung Lorokan medannya bener-bener susah?”. Lalu, sesulit apa sih sebenarnya trek pendakian di Gunung Lorokan ini? Nah, berikut adalah beberapa fakta dan informasi lengkap yang harus kamu simak.

 

Tentang Gunung Lorokan

Gunung Lorokan adalah gunung yang terletak di Desa Sendi, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Ia merupakan tempat wisata favorit terutama bagi kalangan anak muda yang baru menyukai kegiatan alam seperti mendaki gunung atau berkemah.

Sebagai tempat wisata dan pendakian, daya tarik gunung ini adalah ketinggiannya yang hanya di 1100 MDPL dan ia punya pemandangan sunrise yang apik. Pemandangan sunrise atau matahari terbit ini bisa dilihat di balik Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan jika dilihat dari puncak Lorokan.

Puncak Gunung Lorokan Jawa Timur
Puncak Gunung Lorokan Jawa Timur (Instagram/@m.atah._)

Trek di sepanjang Gunung Lorokan yaitu berupa tanah berdebu. Satu lagi daya tarik yang membuat tempat ini sedikit berbeda dari tempat lain, di sini tempatnya cukup unik. Ada yang namanya Tanjakan Manja, Tanjakan Bugingan, Tanjakan Botok Bulu, sampai dengan yang namanya Tanjakan Raisa.

 

Jalur Dan Pos Pendakian

Jalur mendaki di Gunung Lorokan adalah jalan setengah lingkaran untuk mencapai puncak. Setengah lingkaran maksudnya, jika kamu berdiri di tempat kamu mulai mendaki dan melihat ke posisi puncak, sebenarnya jalan yang akan dilewati adalah jalan setengah lingkaran atau seperti memutar.

Pos 1 Gunung Lorokan
Pos 1 Gunung Lorokan (Instagram/@why.nad_00)

Pos pendakian di Gunung Lorokan jumlahnya ada 4 yaitu : Pos Basecamp, Pos 1, Pos 2, dan Puncak. Untuk mencapai Pos 1, ada 2 jalur yang bisa kamu pilih yaitu lewat Pondok Mbah Jan atau lewat jalur Air Terjun. Kamu bisa pilih jalur manapun, tapi akan lebih seru jika saat turun bisa lewat jalur yang berbeda.

Di awal pendakian, trek masih berupa area terbuka dan bisa ditemui rumah-rumah warga. Vegetasi mulai sedikit tertutup saat akan memasuki Pos 1. Sesampainya di Pos 1, di sini sudah disediakan area kemah yang cukup luas, bisa untuk belasan tenda sekaligus. Di area Pos 1 ini juga sudah ada fasilitas toilet, musala, area warung atau cafe, dan tempat untuk bersantai.

 

Puncak Lorokan

Tempat yang selalu jadi incaran di setiap gunung adalah posisi puncak. Di puncak Lorokan, suasananya terbilang nyaman sekali. Ada area yang cukup luas dan panjang untuk melakukan aktivitas di sana. Space untuk mendirikan tenda juga cukup luas, cocok untuk kamu yang suka kegiatan kemping ceria.

Saat sampai di puncak, pemandangan beberapa bukit bisa dilihat dari posisi atas puncak. View-nya ini cukup mengesankan. Terutama saat pagi atau sore, pemandangan kabut makin memperindah penampakan. Jika dibandingkan dengan gunung lainnya, view-nya ini mirip-mirip dengan view di puncak Watu Jengger.

Pemandangan Bukit View Puncak Gunung Lorokan Jawa Timur
Pemandangan bukit dan gunung dari puncak Lorokan (Instagram/@charistawinata)

 

Fakta Gunung Lorokan

Kembali lagi ke pembahasan di awal, sebagai gunung yang punya ketinggian rendah, Gunung Lorokan punya jalur pendakian yang mudah dan cocok untuk para pendaki pemula. Lamanya perjalanan dari Basecamp untuk bisa sampai puncak Lorokan yaitu sekitar 40 sampai 90 menit saja.

Berbeda dengan kondisi aslinya, yang banyak disampaikan melalui media sosial tiktok sebenarnya adalah jokes atau bercandaan. Ungkapan ini banyak datang dari kalangan pendaki sendiri sekaligus pengguna media sosial Tiktok. Alasannya, karena saking mudahnya tempat ini didaki, itulah kenapa banyak yang memlesetkannya dengan arti sebaliknya.

Jika dikumpulkan poin-poinnya, ada banyak sekali bahan bercandaan para pendaki yang kemudian (mungkin) membuat kamu penasaran sampai membaca artiket ini, di antaranya adalah sebagai berikut :

Dari segi ketinggian, Lorokan adalah gunung yang paling rendah jika dibanding dengan tempat hiking lainnya di Jawa Timur. Tapi justru karena itulah, banyak yang bilang kalau suhu udara di Lorokan sangat dingin, bikin beku, dan lautan awannya luas sekali. 😂😂

Ketinggiannya yang hanya di 1100 MDPL malah diplesetkan jadi 11000 MDPL. Memangnya ada ya gunung setinggi itu? Gunung Everest saja pemegang puncak tertinggi di dunia ketinggiannya cuma 8.848 MDPL.

Ada juga yang menyebut Lorokan itu diambil dari kata “Loro Kan” yang artinya “Sakit kan?” dalam bahasa jawa. Gunung yang sebenarnya mudah, tapi karena terlalu mudah – oleh pendaki malah diplesetkan dengan kalimat sebaliknya.

Ada juga yang bilang, summit di Lorokan itu antara dengkul (lutut) dan rambut. Sebenarnya trek Lorokan ini sangat landai dan summit-nya bisa dicapai dalam waktu 20 menit (dari pos 3). Cuma orang yang sedang rebahan saja yang bisa menemukan antara dengkul dan rambutnya. Kalau di Lorokan, kamu tetap bisa treking sambil berdiri tegak kok.

 

Kesimpulan

Gunung Lorokan adalah gunung dengan ketinggian rendah yang tingkat kesulitannya juga kecil. Ia tidak cocok jadi tempat olahraga bagi pendaki yang suka adrenalin. Dari tingkat kesulitan dan jarak, wajar jika banyak yang sarkas atau berkata sebaliknya tentang tempat wisata satu ini. Bukan maksud meremehkan, tapi lebih ke tindakan defensif atau menghindari diri dari sindiran pendaki lain.

Jika kebanyakan gunung adalah tempat yang susah untuk menemukan sinyal ponsel, di Puncak Lorokan kamu tetap bisa menikmati sinyal posel dan internet paket data. Kamu bahkan bisa siaran langsung atau live dengan media sosial yang kamu punya di posisi puncaknya.

Gunung Lorokan lebih cocok untuk pendaki pemula yang ingin coba-coba melakukan pendakian. Tempat ini juga cocok untuk pendaki mendang-mending alias pendaki gunung yang gak suka capek-capek. Sebagai tempat olahraga, kebanyakan pendaki mungkin kurang merekomendasikan tempat ini. Tapi untuk sarana wisata, tempat ini cocok untuk dikunjungi semua kalangan umur. Kamu juga bisa ke sini sambil membawa anak-anak untuk beraktivitas di alam.

Tempat Kemping Ceria Dan Pendakian Ringan Di Jawa Timur
Tempat kemping ceria dan pendakian ringan di Jawa Timur (Instagram/@atmojonesia)

Nah, dari pertanyaan yang timbul di awal, “Apakah trek pendakian Gunung Lorokan benar-benar sulit?”, jawabannya pasti bisa kamu simpulkan sendiri. Kalau sudah tahu faktanya, jangan terjebak kalau nanti ada yang memujimu karena bisa muncak di Lorokan dengan mudah. Apalagi kalau kamu dipuji bisa summit berkali-kali di Lorokan, itu sebenarnya adalah sarkas – kenapa gunung semudah itu malah didaki berulang-ulang kali. hehe

 

Info Lainnya

Sebagai tambahan informasi, kalau mau ke Gunung Lorokan, ongkosnya terbilang murah sekali. Harga tiketnya cuma Rp 15.000 per orang. Kamu juga akan dapat voucher Rp 5.000 yang bisa ditukar dengan gorengan di warung Pos 1. Sementara untuk ongkos pakai fasilitas toilet, kamu harus bayar Rp 2.000. Biaya parkir kendaraan roda dua Rp 10.000, sementara mobil Rp 20.000.

Bagi kamu yang datang secara dadakan, kamu bisa sewa alat mendaki di pos Basecamp Gunung Lorokan. Barang-barang yang bisa kamu sewa di antaranya : Tenda 4-5 P Rp 30.000, Tas Carrier Rp 25.000, Kompor Rp 15.000, Sleeping Bag Rp 15.000, Matras Rp 10.000, Nesting atau Peralatan Memasak Rp 10.000, Headlamp atau Senter Kepala Rp 10.000, Gas Refill Rp 15.000, Gas Tukar Kaleng Rp 10.000.

 

Jalur Air Terjun & Satwa Liar

Di Gunung Lorokan ada satu jalur yang lewatannya menuju air terjun yang namanya Air Terjun Kedung Kepyur. Memang tidak besar, tapi cukup mengobati penasaran buat kamu yang akan datang ke sini.

Di gunung ini sebenarnya terdapat beberapa sumber mata air. Yang paling banyak digunakan yaitu sumber dari Air Terjun Kedung Kepyur dan Sumber Waringin. Nah, berhubung jarak pendakiannya tidak terlalu jauh, kamu harusnya bisa mengestimasi perbekalan logistik dari berangkat sampai pulang – tanpa isi air di sumber mata air.

Air Terjun Gunung Lorokan
Air Terjun Gunung Lorokan (Instagram/@m.atah._)

Ngomongin satwa liar, Lorokan punya monyet liar yang biasanya muncul di beberapa lokasi. Tapi tenang saja, monyet-monyer ini tidak ganas atau suka menyerang pendaki kok. Cuma, ada aturan dari pengelola taman wisata agar pendaki tidak memberi makanan kepada monyet-monyet ini. Tujuannya agar keberadaannya tidak terlalu dekat dengan manusia dan tidak menjadi ketergantungan.

 

Lokasi Gunung Lorokan

Gunung Lorokan beralamat di Desa Sendi, Kawasan Hutan, Pacet, Jawa Timur. Lokasinya mudah sekali ditemukan dan bisa dicapai dengan bantuan google maps. Pintu masuk pos perijinan berada di seberang tempat wisata WET Sendi II dan masuk lewat perkebunan warga kurang lebih sejauh 50 meter. Kalau sudah menemukan shelter atau tempat peristirahatan, tandanya kamu sudah sampai di lokasi.

Akses untuk ke Gunung Lorokan ini cukup mudah. Dia bisa diakses dengan sepeda motor ataupun mobil pribadi. Untuk tempat parkir juga sudah sangat luas, bisa untuk banyak mobil dan motor. Yang perlu diperhatikan, harus lebih hati-hati bagi pendaki yang lewat di jalur Cangar. Pastikan rem pakem dan power kendaraan masih bagus. Tanjakan panjang cukup rawan di jalanan ini, lebih-lebih jika di musim hujan.

Nah, kalau kamu berminat datang dan mulai riset tempat ini, update saja informasi mereka di media sosial Instagram @mt.lorokan1100mdpl atau Youtube Mt Lorokan1100Mdpl. Kalau berminat hiking, biar effort-mu tidak terlalu ringan – sesampainya di Puncak Lorokan, kamu bisa lanjut ke Gunung tetangganya yaitu Gunung Pegat (Puncak Rengganis) dan Bukit Janda. Kalau ingin tahu jalur treking-nya, tanyakan dulu ke petugas Basecamp sebelum berangkat mendaki.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *