oleh

Daftar Istilah Investasi Saham, Sudah Tahu Semua?

Heydayat.com – Sebagai generasi muda, kamu gak cuma hobi belanja, liburan, dan makan-makan saja kan? Selain hobi belanja, kamu juga harus pintar mengelola keuangan kamu sendiri, loh. Salah satu cara mengelola keuangan yaitu bisa dengan menabung.

Selain menabung, yang harus dipertimbangkan anak muda saat ini adalah mencari penghasilan tambahan. Atau paling tidak, kamu harus pandai mengembangkan nilai tabungan – salah satunya dengan berinvestasi.

 

Istilah-istilah Dalam Pasar Saham

Nah, dewasa kini, banyak anak muda yang menginvestasikan uangnya untuk masa depan. Dari sekian banyak pilihan investasi, instrumen yang banyak diminati adalah investasi saham. Tak hanya untuk jangka panjang, malahan tak sedikit dari para investor juga terjun dalam aktivitas trading agar bisa cuan dalam waktu relatif singkat.

Nah, buat kamu yang mulai tertarik dengan pasar saham, pelajari dulu istilah-istilah umum di pasar saham. Berikut adalah istilah umum dan khusus yang biasa digunakan di dunia pasar saham.

 

Abjad A

Akuisisi – Penggabungan badan usaha dengan mengambil alih kepemilikan perusahaan lain. Akuisisi dilakukan dengan cara membeli mayoritas saham perusahaan yang akan diakuisisi. Setelah diakuisisi, perusahaan pembeli akan berperan sebagai induk usaha dan berkepentingan untuk menyampaikan laporan konsolidasi secara teratur.

Akumulasi – Aksi pembelian saham dalam jumlah banyak. Secara bahasa, akumulasi adalah menambah kepemilikan saham dengan melakukan pembelian, baik secara intermiten atau berkala.

Istilah ini biasa dihubungkan dengan aktivitas bandar atau investor bermodal besar saat membeli saham emiten tertentu. Aktivitas ini bisa diketahui melalui broker summary pada platform trading, dimana terdapat informasi : broker atau sekuritas tertentu melakukan aksi beli bersih yang dominan dibanding broker-broker lainnya.

All In – Keputusan investor memasukkan seluruh modal atau seluruh sisa modal ke dalam satu emiten saja (membeli saham satu emiten saja).

ARA (Auto Reject Atas) – Kondisi ketika harga suatu saham mencapai batas tertinggi yang bisa ditawarkan dalam suatu sesi perdagangan.

Dalam perdagangan saham, khususnya di Indonesia, ada batas harga tertinggi dan terrendah. Misal, saham Bank BRI (BBRI) dibuka di harga Rp 4.000 per lembar saham pada hari kamis, dan dibatasi pada harga terrendah Rp 3.760 dan tertinggi Rp 4.960. Jika harga saham BBRI tergiring naik hingga mencapai tertingginya yaitu Rp 4.960, maka inilah yang disebut dengan ARA atau Auto Reject Atas. Dimana antrian jual sudah tidak terlihat lagi di platform trading.

Saham Net TV ARA 26 Januari 2022, Bukalapak ARB 25 November 2021
Tampilan live trading via Mandiri Sekuritas : Saham Net TV ARA pada 26 Januari 2022, dan Bukalapak ARB pada 25 November 2021

ARB (Auto Reject Bawah) – Kebalikan dari ARA, yaitu kondisi ketika harga saham mencapai batas terrendahnya pada suatu sesi perdagangan.

Dalam contoh kasus yang sama, harga saham BBRI akan merosot hingga mencapai harga Rp 3.760 atau terrendahnya. Dimana antrian beli tidak lagi terlihat di platform trading.

Ask – Permintaan atau penawaran jual. Penawaran ini berupa sekumpulan harga yang dikehendaki penjual saat sedang bertransaksi.

Pada platform trading, harga transaksi, yaitu harga jual dan harga beli ditunjukkan dengan 2 sisi kolom yang berbeda. Sisi tersebut adalah sisi kiri dan kanan, atau atas dan bawah. Kedua sisi ini, salah satunya adalah kolom penawaran jual. Biasanya, bagian penawaran jual atau ask akan ditunjukkan pada kolom sisi kiri atau sisi atas. Pada kolom ini terdapat harga-harga yang berbeda beserta jumlah volumenya.

ATD (All Time Down) – Harga terrendah sepanjang masa. Sepanjang masa ini artinya adalah terhitung sejak emiten yang dimaksud terdaftar dan aktif ditransaksikan di Bursa Efek.

ATH (All Time High) – Harga tertinggi sepanjang masa. Kebalikan dari ATD, namun istilah ATH lebih sering digunakan.

Average Down – Strategi investasi dimana kita membeli lagi saham yang sudah kita beli pada saat harga sahamnya turun. Sesuai sebutannya, keputusan Average Down bertujuan untuk menurunkan nilai rata-rata harga saham yang kita miliki.

Sebagai contoh, misalkan kamu membeli suatu saham dengan harga Rp 4.000 per lembar saham sebanyak 10 lot. Seminggu kemudian, harga sahamnya turun menjadi Rp 3.000. Di waktu ini kamu bisa membeli lagi dengan volume yang sama, hampir sama, atau bahkan lebih banyak. Jika kamu membeli lagi sebanyak 10 lot dengan harga Rp 3.000, maka rata-rata portofoliomu adalah senilai Rp 3.500 per lembar sahamnya. Dengan begitu, kamu tidak perlu menunggu ketika harga saham jadi Rp 4.000 untuk membalikkan kondisi. Karena ketika harga saham bergerak di harga Rp 3.500, kamu sudah akan mendapat harga yang impas.

Average Up – Tindakan membeli  atau menambah kepemilikan suatu saham ketika harganya sedang naik. Dengan begitu, nilai rata-rata pada portofolio akan menjadi lebih tinggi. Nilai ini didapat dari pembagian nilai keseluruhan dengan lembar saham yang dipunya. Nilai keseluruhan ini yaitu total nilai beli di harga sebelumnya dengan yang saat ini.

 

Abjad B

Bagger – Peluang untuk mendapatkan profit berkali lipat. Ada pula sebutan untuk Multi Bagger yang artinya mendapat profit berkali-kali lipat. Multi bagger diartikan sebagai keuntungan sebanyak beberapa kali, belasan kali, bahkan puluhan kali.

Jika bagger diartikan dengan profit 100%, maka multi bagger adalah keuntungan sebanyak diatasnya : 200%, 500%, 1.000%, dan seterusnya.

Bandar – Investor perorangan maupun korporasi yang memiliki modal besar dan berpotensi menggerakkan harga saham ketika bertransaksi. Sebutan Bandar biasanya dilekatkan pada mereka yang biasa memainkan harga suatu saham untuk keuntungan pribadi.

Bearish – Kondisi indeks atau harga saham yang menunjukkan kecenderungan menurun. Bearish juga diartikan sebagai sentimen atau penilaian negatif terhadap pergerakan saham tertentu. Istilah ini diadaptasi dari bahasa inggris dan digambarkan dengan seekor beruang yang sedang marah atau menyerang lawannya.

BEI (Bursa Efek Indonesia) – Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistim, dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan permintaan beli Efek. BEI berperan ‘menjembatani’ pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka. Kantor BEI berkedudukan di Jakarta.

Bid – Penawaran beli. Lawan dari Ask, yang mana ask akan ditunjukkan pada kolom bagian kiri atau atas pada platform trading. Sedangkan antrian beli atau bid akan ditunjukkan pada sisi kanan atau bawah.

Broker – Broker adalah sebutan lain dari sekuritas. Sekuritas adalah perusahaan yang menfasilitasi atau menjembatani kamu untuk bisa melakukan transaksi jual dan beli saham. Di pasar saham, nama-nama sekuritas atau broker yang umum ada Mandiri Sekuritas (CC), Indo Premier (PD), Mirae Aset Sekuritas (YP), dan masih banyak lagi.

Blue Chip – Sebutan untuk emiten dengan kapitalisasi pasar besar (perusahaan besar), mapan, dan harga sahamnya relatif stabil.

Saham Blue Chip memang menjadi idola untuk beberapa kalangan karena fundamental atau keuangan perusahaan yang tergolong baik. Perusahaannya sendiri terbilang besar dan sudah sangat terkenal. Deretan saham-saham Blue Chip diantaranya ada Bank Mandiri, Bank BCA, Unilever, Indofood, Gudang Garam, Telkom Indonesia, Aneka Tambang dan masih banyak lagi.

Breakout – Kondisi ketika pergerakan indeks atau harga saham melewati batas support atau resistance-nya. Mengetahui batas support dan resistance yaitu dengan melakukan analisis teknikal.

Bullish – Kondisi indeks atau harga saham yang menunjukkan kecenderungan mengalami kenaikan. Bullish adalah kebalikan dari Bearish. Jika Bearish diartikan sebagai sentimen negatif, Bullish adalah representasi dari market yang sedang bagus dan mengalami tren positif. Istilah ini juga diadaptasi dari bahasa inggris dan digambarkan dengan seekor kerbau dalam posisi siap menyeruduk.

Boncos – Merugi akibat keputusan harus menjual saham di bawah harga ketika beli.

Buyback – Kegiatan membeli kembali saham-saham yang dimiliki publik oleh emiten atau perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Keputusan membeli kembali suatu saham – yang pernah dimiliki dan telah dijual sebelumnya.

 

Abjad C

Capital Gain – Keuntungan modal, yaitu keuntungan yang didapat dari selisih harga beli dan harga jual.

Capital Loss – Kebalikan dari Capital Gain, berarti kerugian yang didapat dari selisih harga beli dan harga jual. Capital loss atau kerugian modal terjadi ketika investor melakukan penjualan saham ketika harganya berada di bawah harga beli.

Cuan – Sebutan lain untuk kata “Profit”.

Cumulative Date (Cum Date) – Tanggal terakhir para pembeli atau pemegang saham baru dapat mengakumulasi kepemilikan saham dan berhak menerima dividen.

Umumnya, mendekati tanggal cum date, investor akan banyak-banyak membeli saham yang akan membagikan dividen tersebut. Keputusan ini akhirnya mendorong harga saham menjadi tinggi/naik. Kemudian setelah ex date, mereka akan menjualnya dan membuat harga sahamnya turun.

Cut Loss – Keputusan menjual saham di harga murah untuk membatasi potensi kerugian. Cut loss adalah strategi investor atau trader untuk mengindari kerugian yang lebih dalam dari saham-saham yang sudah dibeli dan terus mengalami tren penurunan harga.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *