Heydayat.com – Satu lagi kuliner khas Ponorogo yang wajib kamu coba, yaitu Dawet Jabung! Meskipun diserbu beragam minuman kekinian, Dawet Jabung tetap eksis dan tak kehilangan penggemarnya. Cita rasa yang manis segar dan harganya yang terjangkau selalu membuat penikmatnya ingin kembali lagi. Dawet Jabung Bu Yati adalah salah satu yang paling recommended untuk dicoba saat berkunjung atau melintasi Kabupaten Ponorogo. Lalu apa, ya, yang membuat dawet ini begitu digemari?
Yang Khas Dari Dawet Jabung
Dawet Jabung berbeda dengan dawet-dawet dari daerah lain. Karena cendolnya yang terbuat dari tepung aren dan tanpa tambahan pewarna.
Di lapak dawet Bu Yati, pelayanan dan cara jualannya masih berkesan tradisional. Penyajiannya juga unik, lho! Santan dan gula merah dari dalam kuali tanah liat akan dituang ke mangkok kecil menggunakan sendok sayur. Alat untuk menuangkannya ini memiliki gagang panjang berukirkan tokoh wayang pada ujungnya. Jika ada pembeli, ibu penjual akan menyajikan langsung es dawet kepada pembeli yang ada di depannya.
Potongan Nangka Yang Menambah Cita Rasa
Sama seperti dawet lainnya, dawet racikan Bu Yati ini juga terbuat dari santan dan gula jawa – dengan tambahan sedikit garam untuk menambah rasa gurihnya. Untuk isiannya ada cendol, tape ketan hitam, dan gempol – yaitu gumpalan putih seukuran bakso yang terbuat dari beras. Nah, yang membuat dawet Bu Yati ini berbeda adalah tambahan potongan buah nangka yang menambah sedap aroma dan rasa dawet.
Sudah kebayang tampilannya? Eits, tak ketinggalan pula potongan es batunya. Kalau sudah begini, kebayang deh segarnya minum es dawet di siang hari yang terik.
Usaha Turunan Yang Terjaga Rasanya
Usaha Dawet Jabung Bu Yati saat ini dikelola oleh generasi kedua. Namun menurut para pelanggan, cita rasanya masih tetap sama seperti dulu. Maka tak heran kalau semakin hari semakin banyak pembeli yang berdatangan. Terlebih lagi pada jam makan siang, warung bisa penuh dengan pembeli yang ingin makan di tempat ataupun yang ingin membeli untuk dibawa pulang.
Harga Dawet Jabung Bu Yati
Oh, iya! Untuk masalah harga, kamu cukup membayar Rp 4.000 saja untuk menikmati segarnya semangkok es dawet ala Bu Yati ini. Sangat terjangkau, bukan?
Selain murah, tempatnya ini juga bersih. Ditambah lagi dengan penjualnya yang ramah. Sementara untuk lahan parkirnya, tersedia tempat parkir yang cukup luas di depan warung. Namun mungkin kamu akan kesulitan memarkir kendaraan saat warung sedang ramai.
Â
Gorengan, Pasangan Pas Untuk Si Dawet
Sebagai pelengkap rasa, warung Bu Yati ini tidak hanya menyajikan dawet, lho! Ada beragam jajanan yang siap mengganjal perutmu. Yup! Karena manis segarnya dawet tak akan lengkap rasanya tanpa menyantap beragam gorengan yang tersaji di depan mata.
Disini, kamu juga bisa menikmati aneka gorengan seperti ketela goreng, tahu goreng, pisang goreng, tape goreng, getas, dan piya-piya atau bakwan. Kalau beruntung kamu juga akan menemukan tape ketan hitam yang dibungkus daun pisang.
Lokasi dan Jam Buka
Untuk bisa sampai kesini, kamu harus menempuh jarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Ponorogo untuk mencicipi Dawet Jabung Bu Yati. Lokasinya mudah dijangkau karena berada di tepi Jalan Raya Jabung-Mlarak, tepatnya di depan Pasar Gandu.
Dari Alun-Alun Ponorogo, kamu tinggal melaju ke arah timur sejauh 3,6 kilometer hingga perempatan Jeruksing, lalu belok kanan ke Jalan Ki Ageng Kutu sekitar 5,5 kilometer. Kamu akan menemukan banyak warung Dawet Jabung di kawasan perempatan ini. Namun untuk menemukan warung Bu Yati, kamu masih harus belok kiri ke Jalan Raya Jabung-Mlarak sejauh 1,3 kilometer.
Perjalanan yang cukup panjang, ya? Tapi, dijamin kamu tidak akan kecewa karena semangkuk es dawet siap menyambutmu.
Warung Dawet Jabung Bu Yati ini buka dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00. Pastikan kamu datang di antara jam tersebut, ya!
Jadi, kapan kamu akan mencicipi es dawet legendaris ini?
(Amalia/Mdu)
Komentar