Heydayat.com – Mendaki gunung memang kegiatan menyenangkan di alam bebas. Meski sebutannya “alam bebas”, tapi kenyataannya tidak se-bebas itu yaa.
Saat mendaki ada aturan-aturan tertentu loh – tujuannya agar proses pendakian berjalan dengan baik dan terarah. Pendakian harus berlangsung sesuai harapan dan risiko yang tidak diinginkan – terjadi seminimal mungkin.
Misalnya, dalam mendaki, kamu perlu yang namanya pengaturan formasi. Formasi adalah susunan tugas dan peran yang diberikan kepada setiap personel dalam grup pendakian saat mendaki.
Tujuan Membentuk Urutan Formasi
Tujuan utama meyusun formasi ketika mendaki gunung adalah untuk memetakan kekuatan dan manajemen waktu. Memetakan kekuatan artinya agar setiap anggota dalam grup saling mengerti, mana-mana saja titik terkuat dan terlemah dalam rombongan.
Sedangkan manajemen waktu artinya agar setiap pendaki bisa saling bantu-membantu. Jadi, nantinya agar tidak ada anggota yang tertinggal, mendapat beban di luar kemampuan, dan semacamnya. Dengan begini, waktu yang digunakan selama trekking atau mendaki akan semakin efisien.
Susunan Formasi
Dalam mendaki gunung, ada formasi dasar yang jadi patokan bagi kebanyakan pendaki. Formasi berikut adalah yang banyak digunakan pendaki Indonesia saat mendaki gunung-gunung di dalam negeri.
1. Navigator
Sesuai namanya, Navigator bertugas menentukan navigasi atau menemukan jalur atau arah yang harus diambil saat mendaki.
Peran Navigator bisa diisi oleh orang yang memiliki pengalaman mendaki, sudah pernah mendaki ke gunung yang sedang didaki, atau orang yang memiliki pengetahuan dalam hal navigasi di alam bebas.
2. Leader
Sesuai namanya, Leader adalah posisi yang ditempati satu orang yang bertugas memimpin pendakian dalam satu rombongan.
Peran Leader sebenarnya hampir sama dengan Navigator. Bahkan peran Leader dan Navigator bisa dirangkap jadi satu.
Leader atau Pemimpin mempunyai tugas mengambil keputusan, diantaranya sebagai berikut :
- Menentukan apakah pendakian bisa dilanjutkan atau tidak. Ini jadi pertimbangan penting terutama jika ada anggota yang sakit, cedera, terluka, dan sebagainya.
- Kapan dan dimana harus istirahat, mendirikan tenda, dan lainnya.
- Mengurus perijinan, mulai dari ijin masuk dan ketika laporan turun
3. Follower
Follower adalah posisi yang diisi pendaki yang punya kekuatan fisik paling lemah dibanding lainnya – dalam satu rombongan.
Dalam formasi mendaki, Follower punya beban atau barang bawaan yang lebih ringan, atau tidak sebanyak yang lainnya.
Posisi Followers adanya di tengah-tengah barisan.
4. Helper
Posisi Helper bisa ditempati lebih dari 1 orang. Yang penting dari posisi ini adalah harus diisi oleh anggota yang punya fisik paling kuat. Selain itu, yang bertugas membawa barang bawaan berat seperti logistik, tenda, dan alat memasak – di sinilah tempatnya.

Posisi ini adanya di 3 per-empat di belakang, atau di urutan setelah Follower dan sebelum Sweeper.
5. Sweeper
Sweeper adalah posisi yang ditempati satu orang di bagian paling belakang. Tugasnya adalah untuk memastikan tidak ada anggota dari rombongan yang tertinggal. Jika ada personel yang berjalan lambat, dia bertugas menemani anggotanya tersebut.
Jika jarak antara sweeper dan yang lainnya terlalu jauh, dia yang bertugas memberi instruksi kepada Leader untuk berhenti, menunggu, atau menurunkan ritme kecepatan.
Tips Mengatur Formasi
Sebelum menunjuk siapa-siapa saja yang akan mengisi formasi pendakian, penting untuk memilih peran sesuai kemampuan masing-masing anggota.
Kemampuan ini bisa berarti kekuatan, pengetahuan, kesabaran, dan skill khusus lainnya.
Saat memilih Leader, ada baiknya pilih yang paling berpengalaman diantara yang lainnya. Selain berpengalaman, pilihlah yang punya sifat paling kooperatif. Jangan sampai memilih Leader yang terlalu egois atau susah menerima saran.
Posisi berikutnya, Follower atau Pengikut. Posisi ini baiknya diisi pendaki yang dirasa paling butuh perhatian lebih. Perhatian ini maksudnya adalah mereka yang belum berpengalaman, fisiknya lebih lemah, pendaki perempuan, dan semacamnya.
Sedangkan di posisi Helper, baiknya ditempati orang-orang yang punya kekuatan ekstra dibanding yang lainnya. Helper akan sangat bermanfaat jika pendaki di posisi Follower membutuhkan bantuan.
Terakhir, posisi Sweeper baiknya ditempati orang yang punya kesabaran tinggi. Sweeper tidak harus ditugaskan kepada yang kuat fisiknya. Sebab kebutuhan itu sudah di-back-up oleh tugas Helper. Sesuai tugas yang disebutkan di atas, Sweeper harus bisa memberi dukungan fisik dan moril berupa motivasi kepada pendaki yang kecepatan berjalannya lambat.
Komentar