Heydayat.com – Apa yang kebanyakan orang tidak tahu tentang memancing di laut?
Pertanyaan inilah yang mengawali munculnya tulisan ini, tentang pemikiran orang awam yang salah tentang memancing di laut. Sebagai orang yang setidaknya pernah beberapa kali memancing di laut, di beberapa tempat berbeda pula, rasanya ingin menjelaskan sedikit hal tentang kesalah-pahaman tentang memancing di laut.
Berikut adalah beberapa hal yang kebanyakan orang tidak ketahui tentang memancing di laut, dan sayangnya, beberapa diantaranya memiliki fakta yang berlawanan :
1. Tangkapan Besar
Tahukah kamu, jika kebanyakan video yang kita tonton tentang memancing di laut hanya menunjukkan tangkapan terbaik dari keseluruhan video saat memancing? Nyatanya, kemungkinan si pemancing tidak mendapat tangkapan besar atau malah tidak mendapatkan ikan sama sekali adalah lebih besar dibanding kemungkinan positifnya. Pemancing pemula yang berangan-angan mendapatkan ikan besar saat memancing di laut bisa jadi ini adalah pengalaman pertama dan terakhirnya. Untuk itu, kesabaran adalah keterampilan utama dalam memancing, khususnya di laut.
2. Pasti Dapat Ikan

Mereka yang belum tahu betul pengalaman memancing di laut pasti mudah saja berpikir, “memancing ke laut pasti dapat ikan”. Bagaimana tidak?! Laut itu luas, tidak akan habis ikan disana. Benar begitu?!
Namun, tahukah kamu, pemancing paling berpengalaman pun masih sering mengalami boncos alias tidak mendapatkan ikan saat melaut. Bukan tanpa alasan, ada kalanya cuaca yang tidak bersahabat membuat pemancing terpaksa harus pulang dengan tangan kosong.
Sementara itu, di lain kesempatan, saat pemancing mendapatkan beberapa tangkapan, ia harus merelakan ikannya dibawa pulang oleh pemancing lain. Ini dilakukan karena hasil tangkapan tidak cukup banyak. Akan memalukan jika jumlah yang sedikit ini masih harus dibagi dengan beberapa orang dalam satu perahu.
Ada kalanya pemancing secara giliran membawa hasil tangkapan untuk dibawa pulang. Ini memupuskan harapan pemancing yang ingin selalu membawa pulang hasil tangkapannya seusai memancing. Tidak ada kesepakatan untuk melakukan ini. Hanya kesadaran diri dari sesama pemancing, siapa yang kiranya harus membawa pulang tangkapan yang sedikit tersebut. Begitulah…
3. Memancing Di Laut Berbahaya
Apa sih yang tidak berbahaya dalam hidup ini? Makan permen saja ada bahayanya kok. Bahaya mati tersedak jika memakannya lebih dari satu dan langsung ditelan. Bahaya terkena diabetes jika makan permen satu kaleng tiap hari.
Apapun tidak akan berbahaya jika kemungkinan risikonya dihindari dan diantisipasi. Alasan timbulnya pernyataan bahwa memancing di laut itu berbahaya biasanya dilihat dari :
-
Risiko terdampar
Perlu diketahui, kemudahan teknologi kini memudahkan orang untuk melakukan pemetaan. Teknologi yang mudah digunakan membuat siapapun bisa pergi kemanapun tanpa khawatir akan tersesat, bahkan di laut sekalipun.
Tidak hanya dimiliki oleh kapal-kapal besar, nelayan dengan perahu kecil pun bisa memilikinya. Meski dengan peralatan yang lebih sederhana, namun fungsinya tetap saja sama.
-
Risiko tenggelam
Sebagai penjagaan diri, pemancing laut memang disarankan bisa berenang. Meski begitu, tidak ada kewajibkan bagi pemancing memiliki keahlian berenang. Perahu yang membawa pemancing melaut sudah dilengkapi dengan alat pelindung diri seperti pelampung dan peluit.
Walau disediakan rompi pelampung, bukan berarti risiko perahu tenggelam sangat tinggi. Kondisi itu hanya terjadi jika pemancing memaksakan diri melaut saat cuaca buruk. Itulah mengapa perkiraan cuaca berperan penting dalam menjaga keselamatan selama memancing.
Saat ini, sebagian besar pemilik perahu yang menyewakan perahunya dan ikut membawa pemancing ke tengah laut sudah melengkapi kebutuhan para pemancing. Kebutuhan ini diantaranya ada rompi pelampung, alat navigasi dan tentunya pengalaman. Bagi pemancing, 3 hal ini sudah cukup untuk dijadikan bekal untuk pergi melaut.
4. Memancing Di Laut Adalah Pengalaman Privat

Tidak seperti yang dibayangkan, memancing di laut lebih sering dilakukan dengan menyewa perahu secara patungan dengan beberapa pemancing lainnya. Harga sewa perahu yang cukup mahal harus dibagi dengan beberapa pemancing agar tidak menguras isi kantong. Itulah mengapa memancing di laut lebih kental dengan kebersamaan daripada sesuatu yang ‘privat’.
5. Memancing Di Laut Menyenangkan

Fakta lainnya yang kebanyakan orang tidak tahu tentang memancing di laut adalah pernyataan bahwa “memancing di laut itu menyenangkan”.
Kata menyenangkan mungkin juga dekat dengan kata menegangkan. Sebagian orang akan berpikir bahwa pemandangan di laut lepas sangat indah, serasa memiliki keistimewaan saat berada disana. Tapi jangan lupa bahwa laut juga medan dahsyat yang menciptakan ombak besar. Perahu akan selalu terombang-ambing di atas air, terkadang sampai membuat pemancing berbaring di atas perahu seharian penuh karena mabuk laut. Dan saat ini terjadi, rasanya tidak ada hari yang lebih buruk selain kehilangan kesempatan memancing, ditambah sengsaranya merasakan mabuk laut.
6. Harus Memakai Peranti Besar

Nyatanya, memancing di laut tidak harus berbekal ‘senjata berat’. Besaran kelas peranti yang digunakan sebenarnya ditentukan dari jenis dan ukuran ikan target, kedalaman air laut, serta teknik yang digunakan. Sementara pemikiran umum yang terlintas adalah bahwa peranti besar diperlukan agar ikan tidak lepas saat fight atau strike yang dikarenakan senar putus atau joran patah.
Sebenarnya untuk menghindari risiko piranti patah atau senar putus adalah pemancing hanya perlu memainkan peran weight setter pada reel untuk menghindari senar putus atau joran patah. Dengan mengatur weight setter pada reel, gulungan reel akan berputar untuk mengulur senar jika ikan melakukan perlawanan atau dalam arti jika pertawanan ikan diluar kemampuan peranti. Ikan akan tetap bisa dinaikkan jika ikan sudah mulai lelah melakukan perlawanan.
7. Harus Memainkan Teknik Yang Sulit
Memancing memang ada banyak tekniknya, khususnya di laut. Mulai dari popping, jigging hingga bottom fishing. Belum lagi teknik-teknik ini juga memiliki teknik turunan yang pastinya dianggap merepotkan bagi orang-orang awam.
Akan tetapi, memancing di laut dengan menggunakan teknik diatas tidaklah suatu keharusan. Sebab memancing di laut juga bisa dilakukan dengan teknik yang sederhana, yaitu dengan teknik dasaran.
Pemancing hanya perlu melempar umpan yang diberi pemberat kemudian menunggunya sampai ikan memakan umpan.
Itulah beberapa hal yang perlu diluruskan dari kesalah-pahaman memancing ikan di laut.
Meski hidup di tengah-tengah keluarga yang menyukai aktivitas memancing, sangat mungkin jika ada saja anggota keluarga yang tidak memahami hobi ini. Karenanya, ada saja alasan larangan untuk pergi memancing.
Di sisi lain, pemancing pemula yang berangan-angan bisa memancing di laut mendambakan tangkapan ikan besar dari joran mereka. Padahal semua itu tidak selalu seperti yang dipikirkan.
Memancing di laut hanya akan terlihat nyata jika sudah merasakan pengalamannya beberapa kali. Dengan begitu, barulah kita bisa menjelaskan bagaimana memancing di laut yang sebenarnya.
Salam Strike!
Komentar