Heydayat.com – Tak akan ada habisnya Kota Bogor dibincangkan para wisatawan. Tidak hanya menyuguhkan deretan tempat wisata seru dan menantang saja. Beberapa tempat wisata di Bogor juga berasal dari tempat-tempat seperti museum, situs budaya, maupun tempat beribadah.
Selain sebuah masjid bergaya Tiongkok yang bernama Masjid Babah Alun Desari dan Vihara Dhanagun Hok Tek Bio, salah satu tempat yang juga banyak dikunjungi oleh para wisatawan yaitu Pura Parahyangan Agung Jagatkarta. Ketiga tempat ini cukup mencolok bagi para wisatawan Bogor dan sekitarnya. Ketiganya sama-sama memiliki nilai budaya yang cukup menarik untuk disinggahi.
Pura Parahyangan Agung Jagatkarta

Pura Parahyangan Agung Jagatkarta adalah tempat ibadah umat Hindu sekaligus destinasi wisata budaya dan religi di Kota Bogor. Pura yang akrab disebut dengan Pura Jagatkarta ini mulai marak di perbincangan para wisatawan pada tahun 2020 silam. Banyak wisatawan yang menyebarkan potretnya dengan latar pura yang menawan. Hal ini kemudian menarik perhatian para wisatawan, dan akhirnya Pura Agung ini ramai dikunjungi wisatawan hingga saat ini.
Awalnya, Pura Jagatkarta hanya digunakan sebagai tempat beribadah bagi umat Hindu saja. Namun karena beberapa cerita sejarah dan keunikan ornamen yang ada di sini, membuat pura ini juga dijadikan sebagai destinasi wisata rohani.
Nilai sejarah yang ada di sini berhubungan dengan sejarah agama Hindu dan juga Kerajaan Pajajaran. Pura Parahyangan Agung Jagatkarta menyimpan sejarah Kerajaan Pajajaran dengan begitu apik sehingga masih bisa wisatawan temukan dengan suasana tataran Sundanya yang masih terlihat jelas.
Tidak hanya umat Hindu saja, bahkan pengunjung dari agama lain juga bisa datang ke tempat ini. Namun, namanya tempat beribadah, kita juga perlu mematuhi aturan yang ada di sana seperti tidak mencemarkan lingkungan, menjaga kesopanan dan tutur kata, berpakaian rapi, dan tidak mengganggu orang yang sedang beribadah.
Daya Tarik Pura Parahyangan Agung Jagatkarta

Bagi masyarakat Kota Bogor, siapa yang tidak tahu tentang Pura Parahyangan Agung Jagatkarta? Pura ini merupakan pura terbesar yang ada di luar Pulau Bali. Bagi yang punya angan-angan ingin berlibur ke Bali, kamu bisa mencoba datang ke Pura Parahyangan ini. Pura ini memiliki konsep unik dengan menggabungkan budaya Bali dan Sunda dalam satu tempat. Di sini, kita seolah melihat langsung suasana Pulau Dewata di tanah Jawa.
Saat menuju ke Pura Agung, kita akan disambut oleh pepohonan rindang. Berada di atas perbukitan menjadikan suasananya terasa teduh dengan pemandangan yang begitu memukau.
Dari depan pintu masuk kita akan melihat sebuah gapura yang cukup besar. Ada tiga gapura berjajar, gapura ini dinilai mirip Pura Besakih yang ada di Bali. Apalagi setelah gapura, kita akan disambut oleh beberapa anak tangga yang mengarah ke pelataran. Di pelataran tersebut kita bisa istirahat atau sekadar berburu spot foto yang menarik.
Kita bisa berfoto dengan latar bangunan-bangunan khas Bali. Bahkan ada juga beberapa patung dewa yang bisa kita temukan di Pura Parahyangan Agung Jagatkarta ini. Ada beberapa bangunan yang bisa kita kenal di sana seperti Kori Agung, Galungan, Arca, Utama Mandala, Jobo Tengah, dan salah satu gedung sakral yaitu Jobo Jero. Biasanya jobo jero ini dibuka hanya untuk acara-acara tertentu saja.
Bangunan-bangunan tersebut memiliki fungsinya tersendiri di mana wisatawan bisa melihat Kori Agung yang kita kenal dengan sebuah bangunan gapura tertutup yang berfungsi sebagai penghubung antar kawasan. Lalu untuk Galungan, merupakan sebuah bangunan yang hanya digunakan ketika Hari Raya Galungan.
Arca, seperti yang kita tahu merupakan sebuah patung yang berfungsi untuk alat keagamaan. Adapula Utama Mandala yang merupakan bangunan inti sebuah pura. Di Utama Mandala ini wisatawan bisa menemukan Pelinggih Meru, Bale Pepelik, Padmasana, Bale Murda, Gedong Panyimpenan, dan masih banyak lagi.

Wisatawan yang berkunjung ke sana tidak bisa mengunjungi sembarang tempat. Biasanya kita akan diberikan arahan lebih dulu oleh seorang petugas. Meskipun dibatasi, datang ke Pura Parahyangan Agung Jagatkarta ini akan terasa seru dan menyenangkan.
Larangan Khusus
Ada beberapa peraturan yang tidak boleh dilanggar ketika mengunjungi Pura Parahyangan Agung Jagatkarta. Beberapa larangan tersebut yakni : wisatawan tidak boleh mengenakan pakaian yang dapat menimbulkan hasrat seseorang, tidak boleh membuat kebisingan bahkan keributan, tidak boleh merusak segala fasilitas yang ada di sini. Wisatawan juga perlu menghormati orang yang sedang beribadah dan tidak boleh makan atau membawa makanan ke dalam area pura.

Sudah jelas bahwa di dalam area Pura Parahyangan Agung Jagatkarta ini kita tidak diperbolehkan untuk membawa makanan. Namun, kita bisa menemukan beberapa warung makan di depan pintu masuk pura. Di sana kita bisa mencoba kulineran seperti baso, nasi goreng, ayam, dan masih banyak lagi. Bahkan di sekitaran Pura Jagatkarta, wisatawan juga bisa menemukan pusat oleh-oleh yang menjual aneka makanan khas Bogor maupun suvenir yang beragam. Untuk segala menu makanan, minuman serta aneka pernak-pernik yang ada di sana, harganya ditaksir mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 31.000.
Fasilitas & Tiket Masuk
Fasilitas yang ada di sini yaitu area istirahat berupa gazebo maupun saung, spot foto di berbagai sudut, toilet, lahan parkir, dan masih banyak lagi. Untuk masuk ke Pura Jagatkarta kita tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis karena merupakan tempat beribadah. Kita hanya perlu membayar tiket parkir yang dikenakan mulai dari Rp 3.000 sampai dengan Rp 5.000.
Bagi pengunjung lansia dan juga berkebutuhan khusus, bisa menggunakan kursi roda untuk mengelilingi Pura Parahyangan Agung Jagatkarta. Bahkan disediakan pula jalan tanpa tangga yang diperuntukan bagi pengguna kursi roda.
Lokasi Pura Jagatkarta

Berada di area kaki Gunung Salak, Pura Agung ini lokasinya terbilang sangat strategis. Wisatawan yang ingin mengunjungi Pura Parahyangan Agung Jagatkarta bisa datang ke Desa Warung Loa, Ciapus, Tamansari, Kabupaten Bogor. Jika dari arah pusat Kota Bogor, bisa melalui Jalan Empang menuju ke Jalan Kapten Yusuf. Dari sana masuk ke Jalan Ciapus. Sampai sini, Pura Jagatkarta sudah mudah untuk ditemukan. Secara hitungan, jarak tempuh ke lokasi ini jika dari pusat Kota Bogor adalah sekitar 40 menit perjalanan.
Sedikit himbauan, jalan yang akan wisatawan lalui untuk menuju Pura Parahyangan Agung Jagatkarta ini akan sedikit berbatu. Wisatawan yang datang menaiki kendaraan pribadi perlu mengecek kendaraannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan bagi wisatawan yang menaiki kendaraan umum sebaiknya bergegas pulang sebelum pukul 16.00 WIB karena sulitnya akses kendaraan umum jika lewat dari pukul 16.00 WIB.
Jam Operasional
Pura Parahyangan Agung Jagatkarta ini beroperasi setiap hari. Pura ini dibuka selama 24 jam, tetapi untuk akses umum atau berwisata hanya dibuka mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB saja. Dan ketika ada acara-acara tertentu, Pura Parahyangan Agung Jagatkarta ini tidak dibuka secara umum.

Akomodasi
Meskipun berada jauh dari kawasan perkotaan, perlu wisatawan tau bahwa di kawasan ini terdapat banyak tempat wisata seperti air terjun, perbukitan, kampung budaya, dan lainnya. Sehingga untuk menemukan sebuah villa maupun hotel di sana terbilang cukup mudah.
Wisatawan yang ingin melakukan penginapan dan bermalam dengan suasana alam yang nyaman bisa datang ke The Highland Park Resort Hotel Bogor yang berada di Jalan Curug Nangka Sinarwangi, Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16610. Jarak tempuhnya dari Pura Parahyangan Agung Jagatkarta pun hanya sekitar 5 menit perjalanan saja. Untuk tarif penginapannya dibanderol mulai dari Rp 900.000 sampai dengan Rp 1.200.000 per malam sesuai paket penginapan yang kita inginkan. Kita juga bisa reservasi terlebih dahulu melalui nomor 0251-8485-777.
Bagi kamu, wisatawan asal Bogor maupun luar kota, bisa banget menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata akhir pekan bersama keluarga maupun teman. Dengan membagikan hasil foto di Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, seolah kita bisa liburan di Pulau Dewata.
(Erisavindia/Bgr)
Komentar