oleh

Daftar Istilah Investasi Kripto Atau Cryptocurrency

Fiat – Mata uang yang dikeluarkan pemerintah. Mata uang kertas dan atau koin yang biasa kita gunakan untuk transaksi jual-beli secara tradisional.

Jika kamu adalah warga Indonesia, maka mata uang fiat kamu adalah Rupiah (Rp). Di sisi lain, kripto adalah mata uang virtual.

FOMO – Singkatan dari Fear Of Missing Out. Tindakan membeli kripto di harga tinggi saat koin atau token tersebut sedang bullish.

FOMO terjadi karena faktor psikologis investor yang khawatir ketinggalan momentum untuk mendapat profit ketika harga sedang naik.

Istilah ini diartikan sebagai sesuatu yang negatif karena keputusan investor saat membeli di harga terlalu tinggi adalah kecerobohan. Sebab, jika harganya sudah naik sedemikian jauh, maka akan rawan terjadi likuidasi atau penurunan harga.

FUD – Singkatan dari Fear, Uncertainty, and Doubt. FUD adalah tindakan mempengaruhi pasar melalui sejumlah informasi negatif tentang kripto – yang kemudian membuat investor atau pasar merasa takut, ragu atau tidak yakin, serta khawatir. Ini akan membuat investor melakukan aksi jual dan mendorong harga kripto semakin turun atau bearish.

Seorang atau pihak yang melakukan FUD biasa disebut dengan FUDer. Tujuan FUDer melakukan FUD adalah untuk mencegah kenaikan harga. Cara ini akan terbukti efektif jika market merespon FUD yang beredar tersebut. Kondisi ini akan membuat volume jual lebih tinggi dibanding volume beli.

Selain itu, tujuan FUDer adalah untuk memicu penjualan atau Short-Selling agar pihaknya atau pihak tertentu dapat masuk dengan harga yang murah. Atau dapat juga bertujuan untuk menimbulkan kerugian finansial dari investor yang mungkin adalah saingannya.

 

Istilah Atau Sebutan Dalam Cryptocurrency

HODL – Singkatan dari Hold On for Dear Life. HODL adalah istilah lawakan dalam dunia kripto yang artinya “bertahan untuk kehidupan yang baik”.

HODL merupakan plesetan dari “Hold” yang berarti “menahan”. Artinya, menahan kepemilikan kripto : tidak menjualnya meski harga sedang naik ataupun turun tajam.

Istilah ini muncul dari forum investor Bitcoin – yang saat itu, di tahun 2013, sedang terjadi gejolak pasar. Sebutan HODL muncul ketika salah seorang investor menyatakan : orang-orang tidak cocok di pasar kripto karena mereka tidak melakukan aksi jual dan beli saat market sedang volatil. Mereka lebih suka hanya membeli kripto dan menyimpannya sebagai aset di dompet digital mereka.

Sejak itu, HODL jadi lebih sering digunakan dan semakin populer. Istilah ini pun umum digunakan selama reli harga dan akhirnya membuat munculnya ajakan untuk “HODL” selama harga kripto bergerak volatil.

ICO – Singkatan dari Initial Coin Offering. Jika di pasar saham ada IPO, di market kripto ada ICO. Namun, bedanya – jika IPO adalah penawaran perdana saham perusahaan kepada publik dengan jumlah atau presentase tertentu. Sedangkan ICO adalah penawaran perdana koin atau token yang baru secara keseluruhan.

ICO diselenggarakan oleh koin atau token yang baru dibentuk dan belum pernah ada sebelumnya. ICO dilakukan dalam rangka perusahaan pengembang mendapatkan dana untuk keperluan operasional.

Koin / Coin – Aset kripto yang memiliki blockchain-nya sendiri. Koin sering disamakan penyebutannya dengan token. Walaupun keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan ini dibedakan dalam kriteria berikut :

Koin bertindak sebagai pengganti mata uang fiat yang bisa digunakan untuk membeli barang dan layanan, sedangkan token kegunaannya lebih sering disebut dengan Utilitas.

Koin dapat dihasilkan dengan 2 cara : 1) Menambang secara tradisional pada sistim Proof of Work (PoW), dan 2) Melalui mekanisme Proof of Stake (PoS).

Pembuatan koin lebih rumit dibanding membuat token. Membuat token lebih mudah dibanding koin, salah satunya karena alasan koin berjalan di blockchain-nya sendiri.

Market Capital – Kapitalisasi pasar. Nilai dalam angka mata uang fiat. Nilai ini didapat dari harga koin saat ini dikalikan banyaknya koin yang beredar di pasar.

Meme Coin – Sebutan untuk koin atau token dengan logo bertema ‘meme’. Koin atau token ini sejatinya memang aset kripto yang muncul karena terinspirasi oleh meme atau lelucon di internet. Contoh kripto bertema meme ini adalah Dogecoin (DOGE), Shiba Inu (SHIB), Hoge Finance (HOGE), Dogelon Mars (ELON), Mona Coin (MONA), WOOF, SafeMoon Inu (SAFE), dan masih banyak lagi.

Menambang / Mining – Proses pembuatan koin kripto yang baru dengan menggunakan perangkat komputer. Cara kerja mining adalah dengan memecahkan kode – yang didalamnya terdapat unsur matematis yang kompleks.

Untuk bisa menambang kripto, dibutuhkan komputer dengan kemampuan tinggi dan daya kerja mumpuni. Proses ini juga memerlukan daya listrik yang besar sehingga tidak sembarang orang mampu mengusahakan untuk melakukan penambangan.

Di dunia kripto, jumlah koinnya ada batasan dan ada pula yang tak terbatas. Bitcoin misalnya, sebagai kripto yang terbatas, jumlah limit-nya adalah 21 juta. Sementara, melihat volume penambangan saat ini, maka jumlah koin BTC yang dapat ditambang akan habis pada tahun 2140 mendatang.

NFTNon-Fungible Token, yaitu aset digital yang diperjual-belikan dengan menggunakan mata uang kripto. Aset ini berupa karya seni orisinil yang dapat berbentuk gambar, foto, gambar bergerak, video, audio, artikel, dan semacamnya.

NFT adalah salinan orisinil dari aset asli yang dimiliki penjual. Artinya, selain penjual/pemilik pertama dan si pembeli, NFT ini tidak ada salinan lainnya dan tidak dimiliki oleh orang lain.

Sesuai namanya, NFT merupakan token yang tidak dapat dipertukarkan. Dengan kata lain, NFT adalah aset yang tidak ada yang menyamai dan tidak tergantikan. Karenanya, NFT memiliki nilai jual yang tidak biasa karena ia bisa digunakan sebagai simbol satus online.

Mint – Proses dimana suatu file seperti GIF, JPG dan atau semacamnya dicatatkan atau direkam ke dalam blockchain. Setelah dicetak, ia akan dapat dijual atau diperdagangkan.

Jika kamu mengambil peran dalam proses minting, berarti kamu adalah orang pertama yang membeli karya tersebut dari penciptanya. Selanjutnya, kamu dapat menyimpan, menjual, atau memperdagangkannya sebagai NFT.

Selama proses minting, pencipta atau kreator menentukan royalti yang akan mereka terima di masa mendatang – jika NFT tersebut diperdagangkan. Royalti ini bertindak sebagai komisi jika NFT tadi berpindah tangan dari pemilik yang satu ke pemilik yang baru.

Mint juga berarti kebalikan dari Burn. Jika burn adalah membakar, mengeliminasi atau mengurangi ketersediaan token, maka Mint adalah menambah ketersediaan token.

Overbought – Kondisi market ketika kekuatan beli lebih besar dari kekuatan jual. Kondisi ini seringkali berdampak pada suatu aset kripto atau pasar crypto secara keseluruhan menjadi bullish.

Oversold – Kebalikan dari Overbought, yaitu kondisi market ketika kekuatan jual lebih besar dari kekuatan beli. Ini akan berakibat pada suatu aset kripto atau pasar menjadi bearish.

PTE – Singkatan dari Play To Earn atau sebutan lainnya adalah GameFi. Jika GameFi lebih diartikan sebagai permainan berbasis blockchain dan keuangan terdesentralisasi. Sedangkan PTE adalah ekosistem suatu aset kripto untuk memfasilitasi GameFi tersebut dengan memberi kesempatan pemain melakukan penukaran barang, karakter, dan objek antar sesama pemain.

Pump – Kondisi ketika harga kripto bergerak naik atau bullish.

Rekt – Merugi karena aktivitas trading kripto.

Retest – Aktifitas market berupa tindakan uji coba – apakah market dapat dibawa ke arah yang diinginkan. Aktifitas ini bisa diperhatikan pada grafik atau diagram live trading pada platform data kripto.

Retest adalah kecenderungan investor big player untuk menguji apakah market dapat dibawa ke arah yang dikehendaki. Ini terjadi ketika investor big player atau mayoritas trader berencana melakukan aksi jual atau beli secara besar-besaran.

Saat melakukan aksi jual, umumnya harga kripto akan bergerak turun. Jika harga terus menurun, sementara big player belum selesai menjual kepemilikan kriptonya, maka ada risiko ia akan mendapat harga yang semakin murah. Nah, disinilah ia akan melakukan tindakan sedikit akumulasi pada kripto tersebut. Ini akan membuat market kembali optimis karena adanya anggapan bahwa harganya akan rebound.

Di saat seperti ini, investor lain akan kembali masuk untuk melakukan pembelian. Nah, ketika antrian beli sudah terbentuk kembali, big player tadi akan kembali melikuidasi antrian beli alias menjual kriptonya. Dengan begitu, ia dapat menjual asetnya di harga yang terjaga.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *